Welcome

Welcome

Senin, 02 April 2012

Tragedi Sepulang Sekolah #1


Seperti biasa, pas pulang sekolah gue nunggu jemputan depan gerbang, duduk bak pengemis jalanan tepat di depan gerbang masuk sekolah. Setelah beberapa hari nunggu (wew, ditelantarin banget gue yak) akhirnya bokap dateng.

Sampai depan gang rumah gue, gue diturunin ama bokap, katanya bokap mo cepet-cepet balik lagi ke kantor. Akhirnya dengan penuh perjuangan gue jalan ke rumah, sendirian. Tapi untungnya, jarak antara rumah gue ama ujung gang cuman yaa.. kurang-lebih 30 langkahlah.

Nyampe beranda, gue nyopot sepatu ama kaus kaki. Lalu gue mulai melangkah ke arah pintu. dan tangan gue meraih gagang pintu, memutarnya, dan... apa yang terjadi? Pintunya gabisa dibuka! PINTUNYA DIKUNCI! -ga, gue ga heboh kok. Capslock gue aja yang jebol. Hihihihihihi. Biasanya pintu rumah emang selalu dikunci.

Karena pintunya dikunci, gue coba manggil nyokap. Gue teriak-teriak udah kek kesetanan, tapi hasilnya nihil. Ga ada yang jawab. Otak gue berpikir, pasti ga ada orang. Terus, gue nyari kunci ditempat persembunyiannya. Tapi kuncinya juga ga ada.

Gue coba teriak lagi, kali ini sambil keliling rumah, biar suara gue kedengaran kesetiap sudut rumah. Tapi tetep aja, ga ada jawaban. Gue menengok ke dalam rumah lewat jendela, semuanya terlihat gelap, 'mengerikan'. Otak gue kembali berpikir, udah pasti ga ada orang di rumah.

Awalnya gue niat buat nunggu aja, tapi tiba-tiba muncul perasaan aneh. GUE KEBELET PIPIS! - kali ini gue beneran heboh. Gue mencoba membuka pintu lagi, tapi tetep gabisa - yaiyalah bego, kan pintunya dikunci. Gue menatap pohon-pohon disekitar rumah gue dengan pandangan miris. Haruskah gue menjadi manusia setengah anjing? Haruskah gue menyiram pohon-pohon itu dengan kencing gue? Tidaaak.. Gue masih normal. Tapi keadaan semakin mencekam. Gue makin kebelet, gamungkin buat gue menahannya. Oh Tuhan, bantulah hamba-Mu yang sedang kebelet ini.

Tiba-tiba otak gue yang dari tadi kayaknya ga berfungsi menyuruh kaki gue, tangan gue, kepala gue, tubuh gue, untuk segera pergi ke rumah tetangga, dan bilang "Om, Tante, boleh minjam toiletnya?". Akhirnya, gue pun terbebas dari rasa sakit yang amat sangat setelah melakukan perintah otak gue yang agak 'lola' itu. Hoaaaa, lega......

Tidak ada komentar:

Posting Komentar